BUATKAN SECARA DETAIL GAMBARAN/SPESIFIKASI TEKNIS/RENCANA KERJA DAN SYARAT UNTUK ITEM PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.

PENJELASAN BISA DI SERTAI DGN GAMBAR, GRAFIK, TABEL DSB

 

a.      Jalan Masuk

Jalan masuk harus diperhatikan untuk menjamin kelancaran pengangkutan material lokal, material fabrikasi, peralatan, dll. Sebaiknya jalan masuk memiliki lebar yang cukup untuk alat angkut anda. Perhatikan pula bahwa akses yang perlu anda siapkan adalah akses kedalam site anda (off site) dan akses di dalam site anda (on site). Mengapa akses didalam site perlu diperhatikan? Karena alat angkut yang nantinya akan bermanuver di dalam site anda harus terjamin kelancarannya. Selain itu dengan memperhatikan akses internal site ini anda dapat memperkirakan perletakan material dan alat-alat lainnya secara cermat. Ingatlah bahwa kesalahan meletakkan material dan alat menyebabkan anda akan membuang waktu untuk melakukan relokasi saat manuver alat angkut anda terganggu karena salah meletakkan material & alat tadi.


b.      Site Plan

Lahan pada lokasi proyek harus direncanakan dengan sebaik-baiknya untuk keperluan menampung dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di lokasi yaitu paling tidak : (1) Kantor proyek atau direksi keet, (2) Gudang (terbuka/tertutup), (3) Barak kerja material fabrikasi, (4) on site acces, (5) fasilitas lain. Bila lahan proyek sangat terbatas, maka perlu pemanfaatan lahan lain yang berdekatan atau bila terpaksa gunakan lahan bangunan permanen secara sementara dengan penjadwalan yang rinci agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.


c.       Pedoman Pengukuran

Agar bangunan anda dapat diletakkan pada posisi yang diinginkan sesuai rencana maka diperlukan pedoman pengukuran yaitu pedoman titik koordinat (Bench Mark) dan ketinggian (Elevation). Elevasi berguna untuk menentukan posisi + 0,00 pada bangunan anda.


d.      Alat Angkut

Alat angkut diperlukan untuk membawa material lokal, material fabrikasi, peralatan, dll. Ingatlah bawa beberapa material fabrikasi memiliki modul yang sudah baku sehingga anda harus mempersiapkan alat angkut yang  cocok dengan material yang anda butuhkan. Volume material yang anda butuhkan secara regular juga harus dihitung agar alat angkut anda bisa mensuplai pekerjaan anda dengan lancar. Yang dimaksud “dengan lancer” adalah jangan sampai terjadi kelebihan volume material yang pengerjaannya tidak sesuai urutan jadwal pelaksanaan atau kekurangan material pada saat jadwal pelaksanaan sangat ketat/kritis.

 




e.      Alat Angkat

 

Kegiatan transportasi vertikal merupakan jantung kegiatan pelaksanaan pembangunan gedung, karena itu pemilihan alat angkat serta letak dan pergerakannya perlu direncanakan dengan matang.

Ada beberapa jenis alat angkat yaitu :

1.   Alat angkat barang-barang kecil & orang yaitu passenger hoist berbentuk tertutup dan memiliki pintu untuk keluar masuk. Alat ini dilayani seorang operator dan bergerak secara vertikal pada tiang rangka baja yang menempel pada gedung.

2.    Alat angkut barang-barang besar dan berat yaitu  mobile crane atau tower crane. Mobile crane ada yang menggunakan wheel (roda ban) dan ada pula yang menggunakan crawler (rantai baja), digunakan untuk gedung dengan ketinggian rendah (dua atau tiga lantai). Sedangkan Tower Crane digunakan untuk transportasi vertikal pada high rise building. Tower Crane ada yang statis (berdiri pada pondasi dan dikaitkan ke gedung), ada yang berdiri bebas dan ada yang bergerak turun naik dengan bertumpu pada lantai bangunan yang telah selesai (climbing crane).



Interpretasi Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis

 

Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung harus mampu membaca gambar kerja secara cermat dan teliti sehingga mampu membuat instruksi kerja secara benar.

Spesifikasi teknis adalah acuan baku mutu bagi seorang pelaksana lapangan dalam mengendalikan pekerjaan baik mutu waktu, mutu material, mutu tenaga maupun mutu biaya.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan seorang pelaksana lapangan dalam membaca gambar kerja adalah :

a.      Mengidentifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis

Ada beberapa jenis gambar kerja yaitu gambar situasi, gambar denah, gambar perspektif dan gambar detail. Gambar-gambar ini berfungsi sebagai acuan untuk pelaksana lapangan dalam memberikan arahan kepada tukang dan pekerja dalam mengerjakan tiap item dalam kontrak anda.

Spesifikasi teknis adalah persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh pelaksana lapangan baik dari sisi dimensi strukturnya, kualitas maupun kuantitasnya. Persyaratan khusus ini erat hubungannya dengan persyaratan mutu material, mutu alat dan alat berat, mutu SDM serta dimensi struktur.

Dalam mengidentifikasi gambar kerja, mintalah pemilik gedung untuk menyediakan gambar-gambar dibawah ini :

1.      Gambar site plan

2.      Gambar denah lantai

3.      Gambar perspektif

4.      Gambar kerja pekerjaan pondasi

5.      Gambar kerja pekerjaan pembetonan

6.      Gambar kerja pekerjaan bekisting, perancah/scaffolding

7.      Gambar kerja pekerjaan kusen pintu dan jendela

8.      Gambar kerja pekerjaan atap

9.      Gambar kerja pekerjaan plafon

10.  Gambar kerja pekerjaan instalasi

11.  Gambar kerja pekerjaan plumbing

12.  Gambar kerja pekerjaan instalasi pemadam kebakaran

Jika gambar-gambar diatas lengkap tersedia maka anda siap dalam hal persiapan gambar kerja.

Setelah gambar-gambar lengkap, segera identifikasi spesifikasi teknis.  Anda dapat mengidentifikasi spesifikasi teknis ini dengan cara melihat ke dalam kontrak. Baca dengan teliti dan catat syarat khusus material, peralatan dan alat berat dan persyaratan tenaga kerja yang dibutuhkan. Perhatikan juga metode kerja karena metode kerja ini adalah bagian dari spesifikasi teknis yang harus anda penuhi.



                                                
b.      Memeriksa kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi teknis dengan prosedur

Cocokkanlah kesesuaian gambar kerja dengan kondisi lapangan. Apabila ternyata kondisi lapangan berbeda dengan gambar kerja, maka anda sebagai pelaksana lapangan harus membuat gambar ketidakcocokan tersebut dan melaporkan ke atasan anda yaitu manajer lapangan untuk dibuatkan gambar revisi yang nantinya akan disetujui oleh General Superintended dan pemberi tugas/pemilik gedung. Setelah gambar revisi disepakati maka dapat anda jadikan acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.

Lakukan pemeriksaan terhadap ukuran, kualitas dan kuantitas material bangunan. Lakukan juga pemeriksaan terhadap kuantitas dan kualitas alat dan alat berat yang diperlukan. Jangan lupa mengecek tenaga kerja apakah sudah sesuai dengan item pekerjaan atau tidak. Jika terdapat ketidaksesuaian atau sulit mendapatkan spesifikasi yang diinginkan, laporkan hal ini kepada atasan anda untuk dicerikan solusinya. Solusi ini harus disetujui oleh GS dan pemberi tugas/pemilik bangunan.

Lakukan pemeriksaan apakah gambar-gambar kerja yang diperlukan sudah lengkap Setelah itu periksa bentuk bangunan yang akan dibangun. Cek lagi apakah dimensi/ukuran strukturnya menggambarkan bentuk bangunan yang diinginkan pemilik gedung dan setelah itu pilihlah metode kerja yang sesuai.

Periksalah gambar denah. Lihat ukuran ruangan (Panjang lebar dan tinggi dinding), periksa letak pintu dan jendela, letak dan dimensi kolom utama, letak dan arah naik tangga, letak KM/WC, letak lift (jika ada), perbedaan tinggi lantai dan arah pintu masuk/keluar utama.

Periksalah spesifikasi teknis mutu material, mutu SDM, mutu alat dan metode kerja. Buatkan daftarnya dan ajukan kepada atasan anda sebagai laporan.

 

c.       Membuat hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis menjadi acuan pelaksanaan.

Lakukan prosedur dibawah ini jika gambar-gambar dan spesifikasi teknis telah siap

1.      Buat penggandaan dokumen gambar kerja dan spesifikasi teknis yang telah disesuaikan dengan lapangan dan telah mendapat persetujuan GS dan pemilik gedung.

2.      Buat instruksi kerja kepada tukang dan pekerja

3.      Buat acuan baku mutu pekerjaan (material, alat & alat berat, tenaga kerja)

4.      Adakan pengontrolan pekerjaan dari sisi dimensi dan bentuk bangunan

5.      Buat daftar jenis pekerjaan yang harus anda laksanakan

6.      Hitung kebutuhan material, alat & alat berat dan juga kebutuhan tenaga kerja

7.      Jadikan gambar dan speksifikasi teknis tadi sebagai acuan membuat jadwal pelaksanaan.

8.      Teliti lagi spesifikasi teknis untuk material, alat & peralatan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur & pekerjaan arsitektur

 

Penyusunan Program Kerja Pelaksanaan Pekerjaan

 

Seorang pelaksana lapangan pekerjaan bangunan gedung dalam melaksanakan tugasnya juga harus membuat program kerja secara cermat dan teliti sehingga bisa membagi waktu, material, tenaga dan alat kerja secara tepat. Tentu saja dengan berlandaskan pada gambar kerja yang telah diperbaiki dan spesifikasi yang telah diperbaharui.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang pelaksana lapangan dalam menyusun program kerja adalah :


a.      Melakukan identifikasi jenis pekerjaan, jenis material, jenis peralatan dan alat berat serta jenis tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kontrak.

Sebelum membangun anda akan membutuhkan informasi berapa sak semen yang akan dipakai? Berapa banyak besi yang akan digunakan dalam beton bertulang? Karenanya anda wajib mengetahui material apa saja yang dibutuhkan, kualitas material yang disyaratkan dalam kontrak dan seperti apa dasar perhitungan volume tiap jenis material. Jadikan pemeriksaan ini sebagai acuan bahan pemeriksaan material yang masuk dan keluar site anda. Identifikasikan jenis pekerjaan persiapan (pengukuran, land clearing, pematokan/bowplanning, dewatering, jalan masuk/keluar, direksi keet, Gudang, dll), jenis pekerjaan tanah (penyelidikan tanah, penggalian, pemadatan), pekerjaan pondasi (penetapan titik pancang, pemasangan pilecap, pemotongan tiang pancang, dll), pekerjaan struktur (pembetonan, pembesian, perancah/scaffolding, perawatan beton), pekerjaan arsitektur (kusen, pintu/jendela, plafon, plesteran, ornamen, pengecatan, pencahayaan, dll), pelaporan (harian, pekanan, bulanan, PHO, FHO).

Cek pula dengan teliti material pondasi (tiang pancang, pile cap, kawat las, dll), material pasangan/dinding/partisi (bata, semen, pasir ayakan), material beton (pasir, semen, zat aditif, perancah, bekisting), material perancah (besi/kayu), material atap/plafon (kayu, baja ringan, genting, seng, tripleks, gypsum), material instalasi air bersih/kotor (pipa, klem, sambungan pipa, perekat, aaccsesories, dll), material instalasi pemadam kebakaran (pipa, nozzle, hydran, dll).

Selain itu anda juga perlu mengidentifikasi alat dan alat berat apa saja yang anda butuhkan selama pelaksanaan. Hitunglah berapa banyaknya beton mixer, hitunglah berapa unit excavator, hitung juga berapa banyak dump truck yang anda butuhkan? Hitung semua jenis bersama volumenya. Hitunglah berapa banyak peralatan tukang batu, tukang besi, tukang kayu, juru ukur dan peralatan operator alat berat.

Peralatan dan material yang telah anda hitung perlu dihandle dengan benar. Karena itu ketahuilah jenis dan jumlah tenaga kerja yang anda butuhkan untuk setiap item pekerjaan.  Hitung produktivitas mereka dan jadikan hasil perhitungan itu untuk mengukur waktu penyelesaian pekerjaan anda.




Gambar Contoh Tabel Tenaga Kerja


b.      Membuat jadwal penggunaaan material, peralatan dan alat berat dan tenaga kerja sesuai dokumen kontrak.

Anda perlu mengontrol jadwal penggunaan material, alat berat dan tenaga kerja sesuai dengan waktu yang telah diprogramkan. Jadwal ini diperlukan karena tidak semua tenaga kerja akan berkerja secara bersamaan. Tukang ubin misalnya, tidak akan bekerja sebelum tukang beton selesai bekerja. Demikian juga tukang pasang atap baja ringan, tentu saja belum bisa dikerahkan sebelum struktur dibawahnya selesai dikerjakan.

Siapkan program kerja, buat daftar kebutuhan material setiap sektor, prediksikan kapan material dibutuhkan dan berapa besar volumenya, pertimbangkan alat angkutnya dan buat tabel penggunaannya.






Gambar contoh jadwal penggunaan material struktur atas

 

Buatlah jadwal penggunaan alat agar anda bisa memperkirakan kapan alat-alat itu dioperasikan atau dimasukkan kedalam site anda




Hitung jumlah tenaga kerja yang akan anda gunakan dalam proyek pembangunan anda. Ingatlah bahwa jika pelaksanaan pembangunan anda enam bulan maka tidak semua tenaga kerja akan bekerja full time dalam kurun waktu tersebut.

Buatlah jadwalnya seperti contoh tabel dibawah ini



c. Membuat pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan dokumen kontrak.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan mutlak diperlukan untuk mengetahui bahwa pekerjaan dapat dimulai dan dapat diselesaikan dengan waktu yang telah direncanakan. Lakukan identifikasi item pekerjaan apa yang akan dilaksanakan, hitung nilai dan bobot masing-masing item, tentukan durasi pelaksanaannya, urutkan berdasarkan metode pelaksanaan dan hitung total waktu pelaksanaan sejak proyek dimulai hingga akhir.



Gambar contoh time schedule dalam bentuk kurva S

Mobilisasi Sumber Daya

Sumber daya adalah elemen penting bagi sebuah pembangunan. Seorang pelaksana lapangan harus menguasai seluk beluk sumber daya ini jika tidak ingin kegiatan pembangunan terlambat atau malah terhenti sama sekali. Untuk memobilisasi sumber daya, hal-hal dibawah ini harus dilakukan :



a.      Penentuan metode mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan prosedur

Prosedur yang telah anda tetapkan diawal akan mempengaruhi metode mobilisasi sumber daya anda. Sebagai langkah awal, identifikasi jenis pekerjaan yang akan anda butuhkan dan jumlah sumber daya tenaga kerja yang diperlukan. Setelah itu berdasarkan jumlah tenaga kerja tadi hitung peralatan/alat berat yang dibutuhkan. Mobilisasikan alat berat sesuai kebutuhan pekerjaan. Terakhir, hitung pula material apa dan berapa volume yang akan dikerjakan oleh alat berat dan tenaga kerja tadi.



b.      Penentuan waktu mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan prosedur.

Waktu untuk memobilisasikan sumber daya yang telah anda identifikasi dan hitung pada point a harus anda tentukan sebelum pekerjaan dimulai. Data-data yang telah ada sebelumnya seperti jenis pekerjaan, volume dan kebutuhan manpower akan anda butuhkan untuk menyusun rencana mobilisasi ini. Pengalaman anda di lapangan juga akan sangat mempengaruhi kecepatan dan ketepatan anda dalam menentukan kapan waktu yang tepat bagi anda untuk memobilisasi sumber daya (tenaga kerja, material dan alat).

 

Komentar